SLIDER

FIRST (Freedom, Independence, Responsibility, Structure, & Teamwork) By Kinderhaven Montessori Preschool



Kali ini saya mau share suatu campaign yang bermanfaat banget untuk kita sebagai orang tua. Dulu saat anak 1 saya terapkan ini semua dan jujur perjalanan parenting saya itu lumayan smooth dan tanpa drama. Memang pas dapat anak kedua dengan tempramen yang jauh berbeda plus, jadwal dan segala keteraturan yang dibuat di awal berantakan, karena bayi masih belum jelas rutinitasnya. Dengan ketidakteraturan tersebut, pekerjaan keteteran, anak juga cenderung lebih cranky, saya lebih cape dan sebagainya. Sehingga untuk membangkitkan semangat saya mulai rajin lagi ikut kelas-kelas parenting serta membaca berbagai macam artikel seputar anak. 
Ada beberapa hal yang saya temukan mirip, dan saat menemukan campaign dari Kinderhaven Montessori Preschool ini menggambarkan sebagian besar value yang harus kita terapkan pada anak usia dini. FIRST itu terdiri dari Freedom, Independence, Responsibility, Structure, and Teamwork. Sebuah framework sekolah, yang sejalan dengan cara mendidik kami di rumah, dan yang mustinya ada di setiap rumah juga tentunya. Berikut aku akan jelaskan dengan detail sedikit mengenai Kinderhaven Preschool serta aplikasi campaign ini di rumah ya.

Kinderhaven Preschool sendiri merupakan preschool berbasis Montessori, jadi untuk yang paham Montessori pasti gak asing ya sama framework mereka. Aku sendiri pernah ikut beberapa kelas how to apply Montessori at home dan sangat tertarik karena memang cara mengajarkannya tidak mendikte, namun menerapkan tanggung jawab, kemandirian dan semuanya dalam kehidupan sehari-hari. “Montessori is an education of independence, preparing not just for school but for life!”.

Sadar gak sih saat kita punya anak, biasanya anak pertama itu kita suka over protective? Gak boleh pegang ini itu, gak boleh manjat, gak boleh minum pakai gelas kaca pakai gelas plastik aja, dsb. tanpa disadari, larangan larangan kita itu menghambat tumbuh kembang serta proses belajar anak lho. Anak itu baiknya diberikan kebebasan, alias Freedom itu tadi. Kebebaasan untuk eksplorasi, kebebebasan untuk mencoba hal baru, diberikan kepercayaan bahwa mereka bisa melakukan sesuatu. 

Dalam metode Montessori, biasanya anak usia 2 tahun sudah diberi kepercayaan untuk memakai sendok, gelas, piring kaca atau keramik layaknya orang dewasa. Gak pakai yang plastik karena kita takut anaknya menjatuhkan. Percaya deh kalau diajarkan dengan seksama tentu, anak jadi merasa bertanggung jawab dan lebih hati-hati. Seringkali freedom memang berjalan beriringan dengan tanggung jawab.

Metode Montessori juga memakai rak-rak terbuka yang mudah dijangkau oleh anak. Ini memberikan kebebasan untuk anak pada hari itu ia sedang ingin belajar apa. Misalkan pada hari itu ia tertarik dengan balok-balok, atau practical life skill menuang. Anak yang diberikan kebebasan untuk memilih, mempunyai konsentrasi dan fokus yang lebih baik, karena memang itu sensitive periodnya alias otaknya sedang sangat tertarik mempelajari hal tersebut.

Dengan memberikan kebebasan dan kepercayaan tentu anak juga lebih mandiri. Anak bisa menyiapkan makanannya sendiri, makan sendiri menggunakan sendok karena fine motor skillnya yang baik. Membersihkan dan mengembalikan semua ke tempatnya. Memakai baju sendiri, sepatu sendiri, semua itu diajarkan di kelas Montessori. Semua rak dan tempat penyimpanannya rendah dan terbuka tadi, sehingga anak sudah tau dimana letak barang-barangnya berada. 

Banyak orang yang memasukan anaknya ke sekolah Montessori pasti bertanya’tanya, “Lho kok malah diajarin tuang menuang, sendok menyendok? Itu mah di rumah aja”. Ya selain di rumah memang harus dilatih, tapi aktivitas practical life skill seperti ini menyiapkan anak untuk menulis lho kedepannya. Anak yang tidak memiliki fine motor skill yang baik, akan mengalami kesulitan menulis kedepannya. Jadi kegiatan yang kelihatannya sepele ini sangat amat penting diterapkan terutama untuk usia dini. 

Selain itu structure penting sekali diterapkan. Misalkan pagi hari adalah waktunya bermain bebas dikelas, namun saat jam menunjukan pukul 10, waktunya beres-beres dan siap-siap makan. Mau di sekolah maupun rumah, structure itu penting sekali dimasukan kedalam keseharian anak. Anak yang mengenal structure akan lebih dapat mengendalikan emosi karena sudah ada ekspektasi akan kegiatan sehari-harinya. 

Contohnya Dio anakku yang pertama. Dulunya mudah sekali tantrum, terutama karena saya bekerja dari rumah, jadi perhatiannya suka terpecah-pecah. Namun setelah itu saya memiliki jadwal untuk saya, serta jadwal untuk Dio juga. Di jadwal Dio tersebut bentuknya gambar, sehingga ia tau kapan waktunya ia bermain bersama saya, kapan waktunya ia bermain sendiri namun saya kerja disebelahnya, dsb. Sejak ada jadwal tersebut, tantrumnya berkurang, dan sayapun bisa bekerja dengan lebih tenang. Struktur ini penting sekali untuk dimiliki di rumah maupun sekolah.

Nah teamwork gak kalah penting nih. Satu kalimat yang selalu diulang-ulang hampir di semua kelas parenting adalah “Kolaborasi Bukan Kompetisi”. Anak diajarkan sedari dini untuk berkolaborasi dengan sesama, bukanlah untuk saing-saingan. Kita hanya boleh berkompetisi dengan diri sendiri sebenarnya. Mentalitas ini perlu sekali dimiliki oleh orang dewasa juga sebenarnya. Sekarang orang dewasa banyak kita lihat orang saling menjatuhkan, licik, tidak jujur, dsb banyak muncul karena sifat sirik ataupun kompetitif yang berlebihan. Padahal kita dapat menjadi orang yang lebih baik apabila kita bekerjasama, ataupun kesuksesan orang memotivasi kita menjadi orang yang lebih baik, tanpa menjatuhkan orang lain. 

Framework FIRST (Freedom, Independence, Responsibility, Structure, & Teamwork) ini sangat sejalan dengan cara kami sekeluarga mendidik dirumah, dan menjadi reminder untuk terus menyediakan lingkungan kondusif di rumah untuk anak-anak kami. Sehingga senang sekali berikut serta di campaign ini. Yuk ikutan share campaign ini atau pengalaman kamu bersama anak, yang sejalan dengan framework ini menggunakan hashtag #FIRSTbyKH dan jangan lupa untuk tag @kinderhaven_id Semoga bermanfaat!

No comments

Post a Comment

© Productive Mamas Blog