Pantes saya juga baru sadar, dulukan Dio saat bayi senang sekali menari-nari kalau mendengar musik apa saja, sekarang kok jarang ya? Kok gak tertarik kayanya dengan film anak yang ada menyanyi dan menari? Saya baru mulai ngeh karena di sekolah ada tema "Musik" dan saya cuman punya 1 alat musik di rumah.. Dari situ coba melihat-lihat lagi, mungkin bukan anaknya yang gak suka ya? Saya yang tidak banyak memperkenalkan kepada dia dari dulu.
Nah untuk meningkatkan keingin tahuannya akan musik, saya memiliki beberapa cara yang cukup straightforward, namun kadang kita suka lupa terapkan:
1.Sering menyalakan lagu anak-anak!
1.Sering menyalakan lagu anak-anak!
Nah ini paling sering saya lupakan, karena seringkali saya kerja atau beraktivitas mendengarkan lagu-lagu saya yang mainstream, yang sebenernya gak bagus sih kalau diperdengarkan sama anak usia absorbent mind seperti Dio, karena kata-katanya kurang berkualitas. Jadi banyak-banyaklah mendengarkan lagu anak sambil menyanyi bersama, menari, tepuk tangan dan membuat suasana menjadi menyenangkan.
Menonton film musical sesekali juga meningkatkan minatnya pada musik lho ternyata. Seperti lately Dio sedang senang sekali nonton film seperti Sing atau Trolls karena banyak lagu-lagu yang ia sukai (ternyata emang sukanya yang mainstream juga kaya ibunya..haha).
Menonton film musical sesekali juga meningkatkan minatnya pada musik lho ternyata. Seperti lately Dio sedang senang sekali nonton film seperti Sing atau Trolls karena banyak lagu-lagu yang ia sukai (ternyata emang sukanya yang mainstream juga kaya ibunya..haha).
2. Sediakan dan letakan alat musik di tempat yang terjangkau anak.
Awalnya saya mengajak Dio untuk memilih sendiri alat musik yang ada di ELC. Ia memilih Fun Key Guitar, karena persis dengan milik kakak sepupunya. Walaupun gitar ini gak ada senarnya, tapi banyak pilihan lagu bermacam-macam yang membuat Dio antusias banget bergaya ala pemusik dan menari-nari setiap ada lagu yang terputar. Dilengkapi sama mic Sing a Star yang juga didapat dari ELC.
Untuk Carry Along Keyboard ia dibelikan oleh eyangnya, karena sering kali pura-pura bergaya ala pianist menggunakan guling setiap mendengar lagu. Ia selalu antusias juga setiap saya main lagu Marry Had A Little Lamb di keyboard tersebut minta diulang-ulang sambil bernyanyi. Ya, saya dulu pernah les piano saat SD, tapi yang nempel cuman 1 lagu itu aja, sisanya gak ingat sama sekali.
Terakhir saya membeli Saxophone, karena ada tugas membawa alat musik tiup dari sekolah. Dari situ baru 'ngeh' juga oiya ya, baiknya kita mengenalkan alat musik dengan fungsi yang berbeda.
Untuk cara mendisplay agar anak tertarik, tentunya dengan meletakan di kamar di tempat terjangkau, namun tidak tiga-tiganya karena jadi tidak fokus. Saya letakan satu saja untuk dirubah-rubah setelah seminggu atau dua minggu sekali.

Untuk Carry Along Keyboard ia dibelikan oleh eyangnya, karena sering kali pura-pura bergaya ala pianist menggunakan guling setiap mendengar lagu. Ia selalu antusias juga setiap saya main lagu Marry Had A Little Lamb di keyboard tersebut minta diulang-ulang sambil bernyanyi. Ya, saya dulu pernah les piano saat SD, tapi yang nempel cuman 1 lagu itu aja, sisanya gak ingat sama sekali.
Terakhir saya membeli Saxophone, karena ada tugas membawa alat musik tiup dari sekolah. Dari situ baru 'ngeh' juga oiya ya, baiknya kita mengenalkan alat musik dengan fungsi yang berbeda.
Untuk cara mendisplay agar anak tertarik, tentunya dengan meletakan di kamar di tempat terjangkau, namun tidak tiga-tiganya karena jadi tidak fokus. Saya letakan satu saja untuk dirubah-rubah setelah seminggu atau dua minggu sekali.

3. Memperkenalkan jenis dan namanya!
Ide ini saya dapatkan dari sekolah anak saya yang setiap minggu mengenalkan alat musik berdasarkan cara pemakaiannya. Jadi hari pertama bawa alat musik tiup, petik, pukul, perkusi dan seterusnya. Lama kelamaan Dio menunjukan interest dan menjadi lumayan hafal dengan nama-namanya.
Ide ini saya dapatkan dari sekolah anak saya yang setiap minggu mengenalkan alat musik berdasarkan cara pemakaiannya. Jadi hari pertama bawa alat musik tiup, petik, pukul, perkusi dan seterusnya. Lama kelamaan Dio menunjukan interest dan menjadi lumayan hafal dengan nama-namanya.
Mengenalkan dengan musik bukan semata-mata menginginkan anak saya berkarir sebagai musician (altho kalau dia memang berbakat disitu pasti saya dukung). Cuman lebih kepada mengembangkan pengetahuannya, memberikan kesempatan untuk eksplorasi, membantu perkembangan otaknya, dan melatih fine motor skill juga.
Ada mama yang mau sharing bagaimana musik berperan dalam hidup anak? atau cara lain mengenalkan musik kepada anak? Feel free to share it in the comment section below!
Ada mama yang mau sharing bagaimana musik berperan dalam hidup anak? atau cara lain mengenalkan musik kepada anak? Feel free to share it in the comment section below!
No comments
Post a Comment