SLIDER

TIPS & TRIK MENGERJAKAN PEKERJAAN RUMAH TANPA ART


Sekitar sebulan yang lalu asisten rumah tangga (ART) saya izin untuk pulang kampung selama 2 minggu (hiks..). Sempat panik karena jujur saya tidak suka sekali sama yang namanya pekerjaan rumah. Kalau mengurus anak dari lahir, saya sepenuh hati. Walaupun anak masih bayi harus disusui, bangun terus, harus ganti popok, dan sebagainya, tapi gak terlalu kerasa karena memang saya menikmati perjalanan tersebut. Gak masalah tidak punya suster. Masak-pun saya suka, walaupun masak yang simple-simple dan sehat-sehat saja. Tapiiii kalau harus bersih-bersih, yaampun deh.. Meng-klaim sebagai Ibu Rumah Tangga tapi gak suka sama sekali sama yang namanya bersih-bersih. Sad but true... 

Bisa dibilang saya sudah manja juga karena punya ART. Padahal suami saya orangnya sangat telaten, dan rapi. Namun dengan sempat gak ada ART kemarin, seperti disaat bulan puasa juga saya jadi banyak belajar. Nah berikut saya ingin sharing sedikit, tips untuk memudahkan pekerjaan rumah:

1. Membuat Jadwal dan Pembagian Pekerjaan Bersama Suami
Penting sekali membuat jadwal yang REALISTIS agar lebih mudah pengerjaannya. Jangan memaksakan harus mengerjakan semua di hari yang sama. Saya menargetkan untuk mengepel 2x seminggu, menyapu 2x sehari, menyuci baju 2-3 hari sekali, selain baju kantor suami juga tidak di setrika. Menurut saya personally selain buang sampah, masak dan cuci piring sih tidak perlu dilakukan setiap hari. Tapi penting untuk kita belajar hemat memakai barang. Selain itu saya mungkin hanya tinggal ber-3, jadi cucian dan sebagainya tidak terlalu banyak. Dio juga anaknya cukup pengertian, jadi tidak banyak membuat 'onar' disaat tidak ada ART ini. Mungkin tips saya ini kurang berlaku untuk yang tinggal dengan anggota keluarga lebih banyak. 

Saat weekend baru bersih-bersih yang lebih menyeluruh dibantu oleh suami. Suami bisa menyapu, dan mengepel seluruh rumah misalnya. Saat hari biasa juga bisa dikasih tanggung jawab yang sedikit saja seperti cuci piring saat malam hari. Tapi saya mau jujur disini, kalau weekend, secara suami saya suka risih liat yang berantakan, ia bangun pagi dan ia menyapu, mengepel, cuci baju, jemur, dan mengelap, sedangkan saya masih tertidur lelap sama Dio. Bangun-bangun sudah beres semua. Alhamdulillah. 

2. Hemat
Kalau punya ART kebiasaan baju sekali pakai langsung cuci. Namun sejak gak ada kalau bajunya hanya dipakai untuk di dalam ruangan ber-AC dan gak keringetan, disimpan lagi untuk besok.

Begitu juga piring, kalau gak perlu-perlu amat, disajikan langsung di panci atau langsung dibagi perporsi tidak apa-apa. Sering kali kalau ada ART kita menggunakan 3 piring untuk lauk, 3 piring lagi untuk makan, dsb. Kebiasaan tersebut kami bawa sampai sekarang. Jangan lupa juga untuk langsung cuci sehabis makan, karena kalau ditunggu lama kelamaan akan menumpuk seperti gunung.

3. Ajak Anak Membantu 
Bagi pekerjaan rumah menjadi 2 tipe, yaitu mana yang bisa dibantu anak dan mana yang tidak. Kalau memang anak sudah biasa membantu dari kecil, tentunya semua bisa dikerjakan bersama. Let's be honest here, kalau punya ART, cita-cita anak mandiri itu suka 50-50. Saya selalu mengajarkan Dio untuk mengambil barang-barangnya sendiri, membersihkan mainan, makan sendiri, sedang belajar pakai baju sendiri and so on. Tapi saya baru menyadari suatu hal, kalau saya kok kadang suka nyuruh-nyuruh ART bereskan barang saya dan tempat tidur dan sebagainya. Pantes Dio ada semangatnya, tapi kadang malas juga. 

Tapi saya senang, dengan tidak adanya ART ini banyak pelajaran yang ingin saya tanamkan tapi sempat terlupakan, akhirnya lumayan berhasil. Seperti bersihkan tempat tidur (sekedar lipat selimut kecil dan taruh bantal pada tempatnya), taruh piring ke belakang setelah makan, dan memakai baju sendiri sudah dapat ia lakukan. Alhamdulillah, sampai sekarang hal ini masih kami lakukan walupun ART sudah kembali. Saya juga jadi belajar untuk membereskan benda-benda yang saya pakai dan memberikan contoh yang lebih baik untuk Dio.

Nah untuk yang mana Dio belum bisa membantu, seperti masak, saya kerjakan pagi saat Dio belum bangun, dan saat Dio tidur siang. 

4. If All Else Fail, GoJek to the Rescue
Di jaman sekarang ini, semua di mudahkan. This is not a sponsored post, however this app is a life saviour, especially for a stay at home mom like me, yang gak bisa nyetir, suka lupa dan gak suka beres-beres..haha. Lupa belanja bisa dibeliin di supermarket, barang ketinggalan bisa diambilin, lupa masak tinggal delivery makanan, gak sempet nyalon atau pijat bisa ke rumah, dan yang paling penting kalau ART gak ada yaitu service GO-CLEAN!

Pertama sempat skeptical ya mau pakai app Go-Clean ini, karena mengundang stranger ke salam rumah saat suami sedang tidak ada. Cuman sempat diceritakan sama teman yang sudah pakai, kalau gak apa-apa kok, dan bisa langsung kirim data pembersih ke suami saat sudah dapat konfirmasi.

Mau share sedikit tentang pengalaman memakai Go-Clean. Memesan service-nya harus minimal 2 jam sebelum, dan di hari yang sama. Setelah pesan nanti akan dapat talent, dan segera ditelfon.

Saya tidak ada ekspektasi apa-apa saat memesan, yang penting seluruh rumah di sapu dan pel saja, karena sudah lumayan berdebu. Tapi ternyata saya mendapatkan 2 orang yang memang teliti sekali dalam membersihkan. Service utamanya juga gak hanya sapu dan pel, melainkan lap kaca, meja dan semua yang berdebu di lap, di vacum juga walaupun pakai vacum kecil, tapi lumayan bantal, sofa, karpet, juga di vacum. Membersihkan toiletnya saya lupa rekam, tapi bersih sekali, karena semua di gosok. Untuk yang penasaran, bisa tonton videonya dengan klik disini.


Kebetulan saya mendapatkan dua orang yang oke, kalau review dari teman saya yang pernah juga order sedikit berbeda. Ia memesan 2 orang, dan 1 sangat amat bersih seperti review saya diatas, yang 1-nya lagi tidak terlalu detail dalam membersihkan. Namun keuntungannya kalau sudah tau nomer ID talentnya, next time kita mau bersih-bersih bisa request orang yang sama. 

Biayanya saat ini sedang promo dan 40ribu per/jam per/orang. Waktu itu saat saya mencoba, untuk 4 ruangan dan 2 kamar mandi, dengan 2 orang dan waktu 2.5 jam, biayanya Rp 300.000. Worth it sih menurut saya kalau dengan cara membersihkannya. Bagusnya juga, mereka tidak buru-buru mau selesai saat 2.5 jam berlalu, sempat stay sampai 15 menit untuk menyelesaikan pekerjaannya. Ohiya selain service utamanya, dengan biaya tambahan ada service untuk melipat, setrika, membersihkan kulkas, kompor, cuci piring, dan peralatan dapur. 

Semoga informasi diatas dapat berguna! Apakah ada mamas ada yang punya tips and trik lainnya? Boleh ya share di kolom komen dibawah!

Disclaimer: Tips diatas ditulis oleh saya yang gak suka bersih-bersih, jadi beberapa informasi mungkin irrelevant untuk yang perfectionist dan yang hobi bersih-bersih. Saya juga merupakan ibu beranak satu yang terbiasa menggunakan ART, sehingga ada beberapa point of view yang berbeda juga mungkin dari para mama yang mempunyai anak lebih dari satu dan sudah biasa tidak pakai ART. 

2 comments

  1. Mamaaa... kebetulan saya ibu rumah tangga yang sama sekali nggak suka domestic chores jugaa! Ternyata saya ngga sendirian yaa :') terharu deh..

    Saya sempat lama banget ngga pake art akhirnya solusinya ambil art harian yang dateng rumah 3x seminggu, dateng pagi pulang jam 11.30

    paling ngga cuci baju - setrika - sama bersih2 lah...

    kalo sehari2 sih saya sapu2 paling sama cuci piring sama rapih2 doang selaen masak dan sama anak.. soalnya kebetulan suami juga ogah pegang kerjaan rumah :'D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak! Thank you so much for sharing!! Haha iya nih ibu rumah tangga macam apa ya ini gak suka bersih-bersih. Tosss!

      Terima kasih tipsnya berguna banget! Akan aku terapkan pas gak ada ART lagi. Salam kenal ya :)

      -Nesya

      Delete

© Productive Mamas Blog