Diana Rikasari memang lebih dikenal sebagai fashion blogger, book writer, dan entrepreneur. But, you’ll be surprised on how much she dedicates her time for her family, especially for her baby boy, Shahmeer!
Whoa that’s a long story.. Basically I really like art and designing, dan ingin kuliah graphic design. Namun back then graphic design kurang populer, sehingga orang tuaku kurang setuju. Long story short, akhirnya aku masuk Teknik Industri di UI, mendengarkan saran orang tua dan dengan harapan akan mudah mendapat pekerjaan. Jujur aku kurang suka, tapi dijalanin aja. Saat lulus, aku merasa, “I don’t think I can work now, because I don’t think I have anything to offer to the company”. Aku merasa pengetahuan aku masih kurang di bidang tersebut. Akhirnya memutuskan untuk lanjut kuliah saja, dan masih berharap S2 graphic design. Ternyata, semua universitas hanya mau menerima, apabila S1-nya design juga. Akhir-akhirnyanya mencari jurusan yang generic lagi dan berujung di International Business Management, di Malaysia. Di situ aku bertemu dengan suami aku (dulu pacar).
Kamu ingat gak, kira-kira kapan pertama kali mulai dikenali orang sebagai 'Diana Rikasari'?
Aku sudah ngeblog dari 2007 saat kuliah, lalu tahun 2009 aku di feature di GoGirl, sepertinya sejak di-feature disitu, mulai banyak majalah yang feature juga. Sejak itu, orang lebih mengenal aku.
Menurut Diana, apa kualitas dari diri kamu yang membuat Diana punya begitu banyak loyal readers&fans?
Kalau aku dengar feedback dari readers aku, katanya optimistic attitude, writings from the heart, fun, and stay true to myself. Aku juga baru sadar karena baca artikel tentang aku di salah satu media yang menyatakan “Diana is an advocate for being true to yourself”. Memang benar sih, dari dulu sampai sekarang, I’m just being true to myself from the way I behave, think, and dress. Aku bukan tipe orang yang kebawa trend atau society.
Aku sudah ngeblog dari 2007 saat kuliah, lalu tahun 2009 aku di feature di GoGirl, sepertinya sejak di-feature disitu, mulai banyak majalah yang feature juga. Sejak itu, orang lebih mengenal aku.
Kalau aku dengar feedback dari readers aku, katanya optimistic attitude, writings from the heart, fun, and stay true to myself. Aku juga baru sadar karena baca artikel tentang aku di salah satu media yang menyatakan “Diana is an advocate for being true to yourself”. Memang benar sih, dari dulu sampai sekarang, I’m just being true to myself from the way I behave, think, and dress. Aku bukan tipe orang yang kebawa trend atau society.
Apa yang membuat Diana memutuskan untuk menulis buku?
Seumur hidup aku gak pernah membayangkan akan menulis buku, not even in my bucket list. I don’t see myself as an author, kalau disuruh nulis juga tulisan aku biasa banget. I always tell people, it just happens!
Kalau blogging enggak sih, karena itu necessities buat aku, pure hobby. I need my blog to express my creativity, and ideas.
Kalau aku lagi ke mall liat perempuan pakai sepatu aku, denger testimonial mereka puas dengan produk UP. Cerita mereka yang bikin aku semangat!
- Staying alive. I feel that my life is so tough but I can still be positive about it
- Taking care of Shahmeer
- I’m proud of myself because after all these time, I can still be true to myself.
Dari semua quotes yang ada di #88lovelife dan blog, what is your ALL TIME fave quotes?
"When people hate you, love them back". Lebih ke kalau dibenci orang, berikan orang tersebut kesempatan untuk lebih mengenal aku. Siapa tau dengan kenal, jadi bisa berubah. Sometimes, people hate me for no reason. I just try to love.
Has your view of work change since becoming a parent?
I discuss with my husband “Do you want your wife to be a full time mom, or juggling between work and motherhood?” I thought he’s going to answer ‘full time mom’. Turns out he said “I want you to be a supermom!”. “Supermom?”. He said “Yes. You raise your son, but you can still do what you do, because I like you for who you are”.
Yang berubah secara signifikan adalah WAKTU. Dalam hal lain, kayanya enggak deh. Aku gak pake nanny kan, so I go crazy A LOT. Everyday I just asked Allah to give me more patience.
Wah gak pakai nanny? Kelihatannya aktivitas kamu banyak sekali, apa alasan kamu gak pakai nanny?
Sebenernya suami aku ngebebasin, mau pakai atau enggak terserah saja. Kalau untuk aku, intinya I love Shahmeer so much, and I just wanna make sure I can be there for him. Aku personally tau kalau aku gampang terlena, aku takut nanti malah gak meluangkan waktu sama sekali sama Shahmeer karena keenakan. Jadi untuk aku mending gak usah. I’m going to miss these times anyways.
Jadi bagaimana cara kamu bagi waktu antara pekerjaan dan keluarga?
Being a mother teaches me a lot, especially in time management, discipline and patience. Aku cuman bisa kerja kalau Shahmeer sudah tidur. I learn how to manage myself. Without a nanny, it’s actually good that I cannot work too much. So I don’t become a workaholic.
I have 7 days in a week, 2 days for work and 5 is for family. Within that 5 days, 2 days goes to my parents, 3 days for my son. Meaning aku bener-bener bagi waktu aku. Jadi semua dapat equal treatments and I learn to balance and appreciate my time. I have a to do list everyday.
Aku wajib jalan-jalan ber-2 sama mama aku. Sabtu juga harus traktir mama papa. Ada family day, and big family day.
Untuk kerja ya hanya 2x dalam seminggu. Jadi hari ini ketemu kamu adalah one of those days. Aku selalu penuhin 2 hari full, jadi bisa ketemu sampai 9 orang dari pagi sampai malam. Kalau ada event aku selipin meeting sebelum atau sesudah. Kalau enggak bisa di 2 hari tersebut, ya aku gak pergi. I push it all supaya masuk dalam 2 hari tersebut.
Kantor juga deket banget dari rumah. Jadi Shahmeer bisa dibawa, atau pergi sebentar kalau Shahmeer tidur, lalu balik lagi. Jadi emang agak gila schedule-nya. Kalau aku pergi, Shahmeer sama mama aku, dan sejak Shahmeer 2 tahun sudah mulai percaya sama ART sehingga dia juga bisa bantu.
Sisa hari aku ya sama Shahmeer. Sebenernya orang bisa tau my real life di snapchat, isinya pake piyama lalu sering main sama Shahmeer. Kalau di instagramkan aku foto-foto kalau lagi pergi, dan event. Tapi sebenarnya kalau kamu perhatiin banyak foto yang di rumah.
What are Shahmeer’s favorite play activities?
I talked about this with my husband the other day. I would divide it into 5 categories:
What was the biggest surprise to you about becoming a mother?
Capek!! Capeknya itu physically, mentally and psychologically. Karena Shahmeer masuk ke kategori anak yang hyperactive. Semua orang yang pernah menjaga Shahmeer seharian itu pasti nyerah. Harus extra sabar.
"When people hate you, love them back". Lebih ke kalau dibenci orang, berikan orang tersebut kesempatan untuk lebih mengenal aku. Siapa tau dengan kenal, jadi bisa berubah. Sometimes, people hate me for no reason. I just try to love.
I discuss with my husband “Do you want your wife to be a full time mom, or juggling between work and motherhood?” I thought he’s going to answer ‘full time mom’. Turns out he said “I want you to be a supermom!”. “Supermom?”. He said “Yes. You raise your son, but you can still do what you do, because I like you for who you are”.
Sebenernya suami aku ngebebasin, mau pakai atau enggak terserah saja. Kalau untuk aku, intinya I love Shahmeer so much, and I just wanna make sure I can be there for him. Aku personally tau kalau aku gampang terlena, aku takut nanti malah gak meluangkan waktu sama sekali sama Shahmeer karena keenakan. Jadi untuk aku mending gak usah. I’m going to miss these times anyways.
Being a mother teaches me a lot, especially in time management, discipline and patience. Aku cuman bisa kerja kalau Shahmeer sudah tidur. I learn how to manage myself. Without a nanny, it’s actually good that I cannot work too much. So I don’t become a workaholic.
I talked about this with my husband the other day. I would divide it into 5 categories:
- Anything with wheels: Bukan mainan mobil-mobilan ya, tapi mobil beneran! Dia sukaaa banget naik mobil betulan lalu pura-pura nyetir, belok-belokin setir, terus turun mobil dan lihat rodanya sudah berubah arah, lalu naik mobil lagi pencet-pencet, lalu keluar lagi untuk lihat roda.
- Water: Shahmeer selalu siram tanaman setiap hari, dia suka banget main di taman, di antara tanaman-tanaman lalu disiram-siram.
- Jadi tanaman juga salah satu favorit dia sih!
- Animals: Binatang apa aja mau dipegang, karena aku tinggal di kompleks suka ada kucing, anjing, dan burung.
- Climbable: Dia suka banget naik turun tangga, dan semua yang bisa di panjat pasti dipanjatin.
Capek!! Capeknya itu physically, mentally and psychologically. Karena Shahmeer masuk ke kategori anak yang hyperactive. Semua orang yang pernah menjaga Shahmeer seharian itu pasti nyerah. Harus extra sabar.
Sering kali yang aku rasakan “I need to do something but you’re not sleeping”. I don’t know when to work karena dia ajak main terus. Akhirnya kerjainnya malem banget saat Shahmeer sudah tidur. Itu aja sih.. Bagian lain dari motherhood aku enjoy banget.
Inspiring! Menarik banget wawancaranya... Dari dulu kagum sama sosok Diana Rikasari, lebih kagum lagi setelah tau cara bagi waktunya buat jadi Supermom :D pasti capek luar biasa tapi worth every second yahh
ReplyDeleteKeren banget...really adore how Diana manage herself between family and work. Dan yang paling penting : bagian curhat semua masalah ke Allah :)
ReplyDeleteSukaaa! Menginspirasi sekali kak Diana buat aku yang akan lahiran dan masih pengen produktif ngerjain bisnis dari rumah atau lagi di luar rumah. Thank you!
ReplyDeleteIya inspiring banget yaa Diana! Akupun super ngefans <3
ReplyDeleteshe's really supermom! baca interview ini super menyenangkan dan inspiring sekali. thanks to you both, Diana and mba Danesya~ :D
ReplyDeleteSama-sama mbak Fetty :)
Delete