Sudah pasti banyak Mama yang khawatir kalau menjalankan bisnis sendiri, nanti kebutuhan anaknya terbengkalai atau tidak terurus. Tapi sebenarnya dengan time management yang baik, dan karyawan yang helpful, achievable lho. Di sini Keke akan berbagi cara ia membagi waktu antara bisnis dan mengurus anak.
Bisnis Chic & Darling
berkembang pesat dan mencapai 23 ribu followers di Instagram dalam waktu kurang
dari 2 tahun, tapi di sisi lain, Keke merasa anaknya menjadi sangat cranky. Karena kantor Chic & Darling itu di rumah, perilaku ini membuat jadi sangat sulit untuk meeting atau bekerja. Anaknya suka
tantrum, dan mencari perhatian. Keke semakin khawatir dengan
kondisi anaknya. Saking khawatirnya Keke putuskan untuk bawa anaknya ke child
psychiatrist.
Keke diberi penjelasan dan pengarahan oleh
psychiatrist untuk mencoba mempelajari harinya dengan anaknya, dalam 24 jam
berapa persen quality time yang benar-benar diluangkan untuk Lulla. Disitu ia
tersadar dan sedih setengah mati karena baru menyadari bahwa sejak bisnisnya berjalan, waktu yang ia
berikan untuk anaknya sedikit sekali. Terkadang terlalu sibuk dengan pekerjaan, sehingga banyak hal kecil yang diberikan saja ke asisten rumah tangga.
Mulai dari situ Keke berjanji untuk lebih banyak mencurahkan waktunya untuk buah hati tercinta. Karena tujuannya membuat bisnis
adalah agar bisa meluangkan banyak waktu sama Lulla di rumah, tapi apa gunanya kalau Lulla
jadi terbengkalai? Sehingga Keke mulai membuat timetable baru yang jelas untuk
kesehariannya, dan fokus akan apapun yang ia lakukan center-nya tetap Lulla.
“Dari bangun tidur, sarapan, dan mandi itu aku
benar-benar fokus sama Lulla. Aku juga yang antar ke sekolah. Saat Lulla
sekolah selama 3 jam, aku gunakan seefektif mungkin untuk fokus kerja, balas
email dan mengurus berbagai macam hal – termasuk juga quality time sama pegawai
aku. Lulla pulang sekolah aku yang jemput, sehingga dia happy karena muka
pertama yang dia lihat itu aku bukan embaknya. Lalu Lulla
main sebentar, aktivitas yang Lulla paling suka adalah main diluar ketemu tetangga-tetangga, kalau di dalam rumah Lulla suka melukis, main balok dan lego. Setelah bermain sebentar, kami makan siang sama-sama. Lalu waktunya Lulla untuk tidur siang. Saat tidur ini, aku pakai juga untuk istirahat tetapi aku bangun
duluan untuk menyelesaikan kerjaan-kerjaan dan wrap-up sama karyawan aku. Kalaupun
Lulla ada kegiatan diluar seperti gym, tempat gym-nya itu ada pilates juga, sehingga
aku yang antar, kita sama-sama beraktivitas lalu kita pulang sama-sama.”
Effective time management is very important for your work and family. Setelah 1 bulan Keke mulai commit pada timetable-nya dan fokus kepada Lulla, langsung terasa perbedaannya. Kerja jadi lebih efektif dan Lulla-pun tidak tantrum lagi dan lebih happy karena dia bisa merasakan bahwa ibunya sungguh-sungguh meluangkan waktu untuk dirinya.
Check out previous article: KANIA ANNISA ANGGIANI, FROM PRODUCER TO MOMPRENEUR (CHIC&DARLING)
No comments
Post a Comment